Belajar pendidikan karakter dari beladiri karate

            Pendidikan karakter itu bukanlah suatu yang muluk-muluk atau sulit. Pendidikan karakter sebenarnya sudah ada dimana-mana, sudah ada dikeluarga, dilingkungan social, sekolah, tempat hiburan, dll. Tapi kali ini kita akan belajar sesuatu inti yang paling penting tentang pendidikan karakter dari beladiri karate.
            Beladiri karate merupakan kondisi atau contoh yang sangat mudah untuk disamakan dengan kondisi didalam sekolah dan rumah. Pada dasarnya pendidikan karakter adalah memberikan aturan main dalam kehidupan dan lingkungan social disertai dengan konsekuensi yang berlaku didalamnya. Pada saat anak dilahirkan ia tidak memiliki “konsep social” dikepalanya. Oleh karena itu, anak perlu tahu bagaimana aturan-aturan yang ada didalam dunia ini. Lalu hubungannya dengan beladiri karate ? Mudah, dalam karate sudah berlaku aturan yang sangat baku dan jelas. Ada aturan main dan konsekuensi. Jika melanggar aturan ya tidak dapat poin.
            Dalam sebuah pertandingan karate yang paling inti adalah wasit. Bayangkan jika pertandingan karate tidak ada wasitnya, maka kemungkinan besar bukan pertandingan yang kita lihat, tetapi menjadi tarung bebas antar pemain. Begitu juga didunia pendidikan, perlu adanya sebuah figure yang berperan seperti wasit dalam pertandingan karate, yaitu menjadi penjaga aturan disekolah. Namun yang sering terjadi adalah wasit disekolah tidak berfungsi dengan baik. Sama halnya dirumah, orang tua juga tidak berperan sebagai wasit yang baik. Sehingga pendidikan karakter kurang dapat berjalan dengan maksimal.
            Perlu kita ketahui bersama, pendidikan karakter bukan semata-mata memberikan pengetahuan, tetapi menetapkan aturan dan konsekuensi dilingkungan sekolah dan dirumah. Contohnya saja, dalam peraturan sekolah: siswa tidak membawa buku pelajaran kesekolah, maka konsekuensinya mendapat tugas tambahan. Ini harus jelas dan konsisten, serta dikomunikasikan kepada semua pihak termasuk orang tua. Contoh lainnya: jika kita melanggar aturan lalu lintas maka kita kena tilang. Peraturan ini konsisten dan semua masyarakat Indonesia yang menggunakan kendaraan bermotor sudah tahu. Inilah dasar dari pendidikan karakter. Ada aturan yang jelas dan konsisten.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Academy Frank Ropers

The Power Of Bismillah

10 Raptor Paling Ganas di Dunia