Penelitian di Eindhoven: Filter Rokok Mengandung Darah Babi
Fakta mencengangkan ini diungkapkan peneliti dari Eindhoven, Belanda, Christien Meindertsma, dan lalu didukung oleh profesor kesehatan masyarakat dari University of Sydney, Simon Chapman.
Hemoglobin atau protein darah babi, ternyata digunakan untuk membuat filter rokok agar lebih efektif untuk menangkap bahan kimia berbahaya, sebelum masuk ke paru-paru seorang perokok. Menurut Chapman, industri rokok dunia memang kerap merahasiakan bahan-bahan yang digunakan.
Prof Chapman mengatakan penelitian ini memberitahu dunia tentang rahasia membuat rokok, dan untuk meningkatkan kepedulian terhadap umat Muslim dan Yahudi yang taat, karena babi sangat diharamkan bagi kedua agama tersebut.
Dalam rokok ada dua filter. Filter pertama berwarna putih yang langsung masuk kemulut. Filter ini disambung lagi dengan filter kedua yang mengandung darah babi. Menurut klaim perusahaan rokok, darah ini digunakan untuk menyaring toksin yang ada dengan lebih baik. Hemoglobin dari darah babi juga menyaring racun-racun yang terdapat pada tembakau sehingga menjadi lebih sedikit.


Jikapun filter rokok masih bebas dari darah babi, banyak riset telah membuktikan soal bahaya rokok pada kesehatan. Termasuk memicu penyakit kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, dan emfisema (penyakit paru obstruktif). Karena itulah sebagian ulama mengaharmkan rokok, sedangkan sebagian lainnya lagi menghukuminya dengan makruh.
Komentar
Posting Komentar